Teknik Basic Security Router Mikrotik (Firewall) Menggunakan Chain Input

Assalamualaikum wr wb

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Teknik Basic Security Router Mikrotik (Firewall) Menggunakan Chain Input. Pada bahasan ini saya menggunakan 2 teknik, teknik yang pertama adalah drop some and accept all dan yang kedua adalah accept some and drop all.


  • drop some and accept all
Teknik ini adalah cara untuk membuang (drop) beberapa paket yang tidak dibutuhkan kemudian menerima (accept) beberapa paket yang di butuhkan.
  • accept some and drop all
Teknik ini yaitu cara untuk menerima ( accept ) beberapa paket yang dibutuhkan kemudian membuang ( drop ) beberapa paket yang tidak dibutuhkan.

Dalam melakukan teknik security ini saya menggunakan chain input. Berikut ini adalah penjelasan tentang Chain Input :

- Digunakan untuk memproses paket memasuki router melalui salah satu interface dengan alamat IP tujuan yang merupakan salah satu alamat router. Chain input berguna untuk membatasi akses konfigurasi terhadap Router Mikrotik(sumber:mikrotikindo).

Topologi :


Tujuan :

- Memblock semua port kecuali port DNS dan Winbox (teknik 1)
- Memblock protokol icmp (teknik 2)
- Tambahkan Admin yang dapat mengakses semua port 
- Cek Menggunakan Nmap

Teknik 1 ( drop some and accept all )

1. lakukan konfigurasi ip address sesuai dengan topologi diatas,

2.) Untuk menerapkan teknik1 yaitu drop some and accept all , lakukan konfigurasi berikut ini


penjelasan :

  • Chain=input, karena request berasal dari client ke router maka input adalah chain yang harus digunakan
  • Protokol=tcp, maksudnya protokol yang digunakan adalah protokol tcp
  • src-address=5.5.5.10, untuk membuat pengecualian untuk alamat administrator yang bersumber dari ip 5.5.5.10
  • Action=accept untuj menerima paket request yang muncul 
  • dst-port=21,22,23,80,2000 untuk port yang ditujukan adalah 21,22,23,80,2000
  • Action=drop untuk membuang paket yang dituju 
  • In-interface=ether1, Artinya permintaan client yang masuk adalah dari interface ether1.

3) Setelah dikonfigurasi teknik 1, maka tampilan di winboxnya akan seperti ini



Verifikasi pc Admin 

1) lakukan verifikasi dengan menggunakan aplikasi bernama zenmaps, aplikasi ini digunakan untuk melakukan scanning port mana saja yang masih bisa terpindai oleh ip terntetu dengan berbagai ketentuan yang telah dibuat sebelumnya, pertama saya akan menggunakan ip milik admin


2) Kemudian masukan targetnya adalah ip si router yaitu 5.5.5.1. Untuk profile pilih instance plus UDP. Kemudian mulai scan
disana terlihat semua port masih bisa dilalui oleh pc admin ini. 

Verifikasi pc client  

1) Sama seperti langkah pertama pada verifikasi pc admin, yaitu mwngatur ip address menjadi ip address milik pc client yaitu 5.5.5.20


2) Kemudian masukan targetnya adalah ip si router yaitu 5.5.5.1. Untuk profile pilih instance plus UDP. Kemudian mulai scan
disana terlihat port yang bisa dilalui oleh pc client adalah port 53 dan port 8291 saja. Ini dikarenakan port yang lain sudah diblok.



Teknik 2 ( accept some and drop all )

1) Untuk menerapkan teknik 2 ini yaitu accept some and drop all, masukan konfigurasi berikut ini pada terminal.

penjelasan :
  • Chain=input, karena request berasal dari client ke router maka input adalah chain yang harus digunakan
  • Protokol=icmp, maksudnya protokol yang digunakan adalah protokol icmp
  • src-address=5.5.5.10, untuk membuat pengecualian untuk alamat administrator yang bersumber dari ip 5.5.5.10
  • Action=accept untuk menerima paket request yang muncul 
  • dst-port=21,22,23,80,2000 untuk port yang ditujukan adalah 21,22,23,80,2000
  • Action=drop untuk membuang paket yang dituju 
  • In-interface=ether1, Artinya permintaan client yang masuk adalah dari interface ether1.
2) Jika sudah dikonfigurasi teknik 2, maka di winbox tampilannya seperti ini


Verifikasi pc client 

1) Untuk verifikasiya kali ini kita menggunakan cmd/terminal karena yang di blok adalah protokol icmp maka untuk verifikasinya kita coba test PING saja. pertama atur ip address menjadi ip milik client, yaitu 5.5.5.20


2) Jika sudah di atur ipnya, maka cobalah untuk test PING ke ip router yaitu 5.5.5.1 maka dipastikan pc client ini tidak akan bisa ping ke ip tersebut dikarenakan yang bisa mengeping ip router hanyalah ip 5.5.5.10, selain dari ip ini tidak akan bisa mengeping ip router.


Verifikasi pc Admin 

1) Sama seperti pada verifikasi pc client, pertama atur ip address menjadi ip address milik pc Admin yaitu 5.5.5.10

'
2) Lakukan test PING lagi ke ip router, pastikan pc Admin ini bberhasil mengeping ke ip router. Karena yang dibolehkan hanyalah ip admin saja, yaitu 5.5.5.10



Alhamdulillah selesai
Semoga Bermanfaat
Wassalamualaikum

{ss} Troubleshooting Jaringan
















Konfigurasi Point to Multi Point Wireless Mikrotik

Assalamualaikum wr wb

Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan konfigurasi wireless mikrotik point to multipoint. ini kelanjutan dari postingan saya yang sebelumnya membahas tentang point to point, jadi saya mulai dengan yang paling mudah dulu. Saya akan menggunakan 3 router, 1 router sebagai AP bridge dan 2 router sebagai station.

Pada mikrotik mendukung standar IEEE 802.11a/b/g/n. Perlu di ketauhi juga, bahwa Wi-Fi (wireless Fidelity) memiliki standar & spesifikasi IEEE 802.11 dan menggunakan frekuensi 2,4GHz dan 5GHz.

Wireless LAN - 802.11

Band 2.4Ghz

1. 802.11-b ini merupakan wireless Lan yang menggunakan frekuensi 2.4Ghz berkecepatan transfer data 11Mbps.
2. 802.11-b/g merupakan wireless Lan yang menggunakan frekuensi 2.4Ghz berkecepatan transfer data 54Mbps
3. 802.11-b/g/n merupakan wireless Lan yang menggunakan frekuensi 2.4Ghz berkecepatan transfer data 300Mbps

Band 5Ghz

1. 802.11-a/g merupakan Wireless Lan yang menggunakan frekuensi 5Ghz berkecepatan transfer data 54Mbps
2. 802.11-a/g/n merupakan Wireless Lan yang menggunakan frekuensi 5Ghz berkecepatan transfer data 300Mbps

Bahan perang :

- 3 biji router
- koneksi internet (bila perlu)
- 2 pc sebagai client
- kopi ama kacang (biar santai)

TOPOLOGI




 Konfigurasi Router 1

1. Lakukan konfigurasi wireless. Masuk ke menu Security Profiles yang ada pada wireless tables. Kemudian klik tanda plus ( + ), akan muncul konfigurasi security profile kemudian isikan nama,mode, dan password nya.


2. Kemudian masuk ke menu wireless table, pada tab interface pilih wlan1


3. Setelah itu konfigurasi interface wlan1 nya, karena ini berlaku sebagai AP maka saya konfig modenya AP Bridge, untuk SSID bebas apa saja, untuk Security Profile itu masukan profile security yang tadi sudah anda buat.


Konfigurasi Pada Router 2


1. Buat security profile yang sama dengan security profile yang ada pada router1.



 2. Setelah itu masuk ke konfigurasi interface wlan1. Atur modenya sebagai station dan juga atur Security Profile nya dengan profile yang sudah anda buat.


3. Atau anda bisa  dengan cara mudahnya, yaitu dengan menscan wlan yang ada, kemudian connect wlan nya si router1.


4. Apabila sudah berhasil konek maka tanda wlannya akan ada huruf  R ( running )


Konfigurasi pada Router1


1. Sekarang lakukan konfigurasi DHCP Server agar router 2 dan 3 dapat mendapatkan ip address pada saat merequest dhcp. Jangan lupa atur interfacenya ke interface wlan1.


Konfigurasi pada Router2


1. Lakukan request DHCP terhadap interface wlan1.


2. Jika request berhasil beginilah tampilannya. artinya router anda sudah mendapatkan ip address yaitu 10.10.10.254 dengan status bound.


Verifikasi Router 1


1. Untuk mengecek apakah Router2 sudah berhasil mendapatkan IP DHCP, anda bisa melihatnya pada DHCP Server menu Leases. Disana terlihat siapa saja yang sudah mendapatkan ip dhcp.



Pada Router3 lakukan konfigurasi wlan sama dengan konfigurasi yang ada pada router 2. Setelah itu pastikan anda juga sudah melakukan request dhcp terhadap interfaces wlan1

Verifikasi pada Router1


Lihat kembali pada dhcp leases apakah router 3 sudah berhasil mendapatkan ip atau belum. Disini terlihat bahwa router 3 sudah mendapatkan ip address yaitu 10.10.10.252/24


Verifikasi PING dari Router 2 ke Router1 dan Router3



 Verifikasi Router 1 ke Router2 dan Router3


Tes Bandwith dari router1 ke router 2 dan router 3



Alhamdulillah selesai
Mohon maaf apabila banyak kesalahan
Wassalamualaikum wr wb





Konfigurasi Wireless Mikrotik Point to Point

Assalamualaikum wr wb

Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan konfigurasi wireless mikrotik point to point. ini pertama kalinya saya membahas tentang wireless mikrotik, jadi saya mulai dengan yang paling mudah dulu. Saya akan menggunakan 2 router, 1 router sebagai bridge dan 1 router sebagai station bridge.

Pada mikrotik mendukung standar IEEE 802.11a/b/g/n. Perlu di ketauhi juga, bahwa Wi-Fi (wireless Fidelity) memiliki standar & spesifikasi IEEE 802.11 dan menggunakan frekuensi 2,4GHz dan 5GHz.

Wireless LAN - 802.11

Band 2.4Ghz

1. 802.11-b ini merupakan wireless Lan yang menggunakan frekuensi 2.4Ghz berkecepatan transfer data 11Mbps.
2. 802.11-b/g merupakan wireless Lan yang menggunakan frekuensi 2.4Ghz berkecepatan transfer data 54Mbps
3. 802.11-b/g/n merupakan wireless Lan yang menggunakan frekuensi 2.4Ghz berkecepatan transfer data 300Mbps

Band 5Ghz

1. 802.11-a/g merupakan Wireless Lan yang menggunakan frekuensi 5Ghz berkecepatan transfer data 54Mbps
2. 802.11-a/g/n merupakan Wireless Lan yang menggunakan frekuensi 5Ghz berkecepatan transfer data 300Mbps

Bahan perang :

- 2 biji router
- koneksi internet (bila perlu)
- 2 pc sebagai client
- kopi ama kacang (biar santai)

Topologi


Konfigurasi Router Bridge


1. tambahkan ip address kepada interface wlan1 dan ether 2. Untuk ip pada ether 1 itu saya dapatkan dengan melakukan requset dhcp client agar mendapatkan ip yang terhubung dengan internet. *bila anda tidak memakai internet, tidak usah melakukan request dhcp client.


2. Untuk anda yang memakai internet, dan ingin melakukan dhcp client bisa dengan cara berikut ini.
pertama masuk ke ip ---> dhcp client lalu klik tanda plus ( + ) kemudian pilih iterface ether1 lalu ok.


3. Lakukan verifikasi dengan mengeping ke 8.8.8.8 jika berhasil berarti anda sudah terhubung ke internet.


4. Lakukan konfigurasi wireless. Masuk ke menu Security Profiles yang ada pada wireless tables. Kemudian klik tanda plus ( + ), akan muncul konfigurasi security profile kemudian isikan nama,mode, dan password nya.


5. Lakukan konfigurasi interface wlan, double klik interface wlan1


6. Akan muncul konfigurasi Interface wlan1, untuk mode pilih bridge, untuk Band pilih 2Ghz, untuk frekuensi 2412, SSID "bebas", Security Profile pilih yang tadi anda buat.


Konfigurasi Router Station Bridge


1. Pertama konfigurasi security profile terlebih dahulu, untuk mengkonfigurasinya anda bisa masuk ke menu wireless Tables lalu pindah ke tab security profiles, kemudian klik tanda plus ( + )


2. Ini adalah konfigurasi Security Profilenya, isi pilihan yang ada sama seperti pada saat mengkonfigurasi di router bridge.


3. Sekarang lakukan konfigurasi wlan, double klik interface wlan


4. Kemudian akan muncul konfigurasi wlan1, isikan seperti router bridge tetapi bedanya hanya di mode saja yaitu mode station bridge. Kemudian lanjutkan dengan pilih scan 


5. Ini adalah konfigurasi scanner yang muncul pada saat anda mengklik Scan (tahap 4). pilih start untuk melihat daftar bridge yang tersedia.


6. Untuk mensinkronkan dengan router bridge, cari SSID yang dikonfig oleh router bridge tadi yaitu dengan SSID "terangkanlah" pilih kemudian klik connect.


7. Cek kembali apakah sudah sama dengan konfigurasi pada Router bridge, kecuali mode nya yah. karna pada router station bridge itu modenya adalah station bridge


8. Kemudian cek pada interface wlan1, Jika ada status R berarti router bridge dengan router station bridge sudah terkoneksi (sinkron)


Konfigurasi Router Bridge

1. Buatlah DHCP Server pada interface wlan1 agar dapat menyediakan ip pada saat client merequest ip dhcp.


 Konfigurasi Router Station Bridge

1. Lakukan request ip dhcp dengan melakukan konfigurasi DHCP Client, untuk interfacenya masukan interface wlan1 karna disanalah sudah disediakan ip dhcp.


2. Jika sukses maka tampilan dhcp client akan seperti ini, di bagian ip address itu adalah ip dhcp yang anda dapatkan pada saat request ip tadi. Ip tersebut memang sudah disiapkan oleh router bridge yang sudah melakukan konfigurasi dhcp server.



Monitoring 

1. Pada tahap ini, buka menu Wireless ---> Registration, kemudian pilih tab Signal. Terilah pada gambar dibawah ini, kekuatan sinyal sangat bagus, ini dikarenakan saya meletakan router bridge berdekatan dengan router stations bridge. lalu bagaimana kalau berjauhan? cek dibawah


2. Nah kalau tadi posisi router saling berdekatan, yang satu ini saya mencoba meletakan router saling berjauhan yaitu antara lantai 1 dan lantai 2 kira kira jaraknya itu 5-10 meter. Terlihat jelas terjadi penurunan kekuatan sinyal, artinya semakin jauh posisi router semakin lemah pula kekuatan sinyalnya.


3. Saya mencoba untuk melihat Bandwith yang saya dapatkan apabila router diletakan pada posisi yang berdekatan. Disini terlihat bahwa saya mendapatkan bandwith yang sangat bagus yaitu max 2Mbps. lalu bagaimana kalau routernya berjauhan? apakah mengurangi bandwith? cek dibawah ini


4. Nah kali ini saya juga mencoba mengecek bandwith yang saya dapatkan apabila router diletakan saling berjauhan. Ternyata itu juga berpengaruh untuk lebar bandwith di jarak sekitar 5-10 meter saya hanya mendapatkan 23.9kbps



Alhamdulillah selesai
Wassalamualaikum wr wb